Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Waspada Serangan Serangga Tomcat

Pemkot Palembang melalui Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (DP2K) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) mengimbau masyarakat untuk mewaspadai serangan serangga Tomcat. Pasalnya, sudah ada laporan bahwa terdapat beberapa kepala keluarga yang berobat akibat serangga ini.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palembang Gema Asiani mengatakan, berdasarkan laporan pimpinan Puskesmas 4 Ulu, Rabu (21/3) lalu, ada pasien yang datang berobat karena terkena racun serangga Tomcat. Menindaklanjuti laporan tersebut, pihaknya menurunkan tim penanggulangan penyakit ke kawasan 4 Ulu, tepatnya di Kelurahan Ogan Baru, Kecamatan Kertapati, untuk mengecek kondisi pasien.

“Dari hasil pemantauan tim, terdapat empat keluarga yang sudah berulang kali mengalami gatal dan melepuh akibat serangga Tomcat. Sayangnya, hanya satu keluarga yang datang berobat ke puskesmas. Selama ini mereka hanya berobat menggunakan salep yang dibeli dari apotek,” katanya kemarin. Akibat kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap serangga Tomcat, pihaknya segera membuat surat edaran waspada serangga Tomcat ke puskesmas di Palembang. Selain itu, akan digelar pula penyuluhan dan pembinaan perihal pencegahan dan pengobatan terhadap cairan serangga ini. “Kita juga berkoordinasi dengan DP2K untuk menanggulangi seranggaTomcat,”kata Gema.

Gema mengimbau agar masyarakat rajin membersihkan lingkungan rumah, terutama pada tanaman yang tidak terawat, yang biasa dijadikan sarang bagi serangga jenis Paederus ini.Apabila memang ditemukan di rumah, segera basmi dengan racun serangga atau dipukul dengan benda keras. “Jangan sampai terkena racunnya. Kalau misalkan memang terkena dan luka, segera rendam luka dengan air campuran antiseptik, seperti Dettol. Pastinya segera datangi pusat kesehatan terdekat,” tandasnya.
Imbauan yang sama diungkapkan Kepala DP2K Kota Palembang Sudirman Tegoeh, yang meminta masyarakat memasang kawat nyamuk sehingga serangga tidak bisa masuk ke rumah melalui jendela atau lubang angin. Pihaknya juga mencatat, beberapa wilayah di Palembang, khususnya daerah rawa dan semak belukar, seperti di Kertapati, Plaju, Sukarami, dan Kalidoni, berpotensi menjadi tempat penyebaran tomcat. “Tapi, tidak perlu khawatir. Kalau jumlah Tomcat sedikit, bisa dibunuh dengan semprotan racun nyamuk atau alat manual lainnya, seperti sapu lidi, asalkan jangan langsung bersentuhan dengan tangan,”kata Sudirman kemarin.

Sebelumnya pihak DP2K sudah mengerahkan petugas Balai Penyuluh Pertanian (BPP) di kawasan Seberang Ulu. Dalam kesempatan tersebut, delapan petugas BPP Seberang Ulu menyemprotkan insektisida dalam jumlah terbatas. “Sifat serangga ini pasif, jadi tidak menyerang. Serangga ini datangpadamalamharimenuju cahaya lampu. Karena itu, matikan lampu yang tidak berguna. Kalaupun lampu tetap dihidupkan, sebelum dihidupkan seluruh jendela atau pintu di tutup,”papar Sudirman.